Yuk Tingkatkan Kepekaan Sosial! Saatnya Mengayomi Anak Jalanan


Selama ini, simpati saya tertuju pada pendidikan anak-anak Indonesia di daerah terpencil. Di desa-desa kecil. Pendidikan Indonesia masih belum merata. Mulai dari materi yang diajarkan sampai sarana dan prasarana penunjang pendidikan.

Hal ini buat saya lupa atau mungkin menutup mata dengan kehidupan anak jalanan Ibukota. Yang pada dasarnya mereka hidup di sekitar saya.

Baca postingan Mas Jun Winanto, Jaminan Perlindungan Anak, buat saya tergelitik untuk bahas tentang anak jalanan di Hari Anak Nasional ini. Dalam sebagian artikelnya, Mas Jun mengajak kita mempertanyakan sejauh mana negara melaksanakan kewajibannya merawat anak-anak terlantar seperti anak jalanan salah satunya.

Postingan malah buat saya berfikir, sudah sejauh mana peran saya mendukung dan mendorong pemerintah untuk merawat anak-anak jalanan ini?

Baca juga : MAU JADI VOLUNTEER? INI 5 ORGANISASI YANG JADI REKOMENDASI

Bukan salah mereka kalau mereka dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kurang mampu ataupun bermasalah sehingga dari kecil pun mereka sudah ditelantarkan. Bukan salah mereka juga kalau mereka dibuang di jalan dan akhirnya dijaring preman lalu dijadikan pengamen.

Meskipun mereka anak jalanan, mereka juga punya hak yang sama selayaknya anak normal lainnya untuk mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas. Sayang sekali, ini masih hal yang sulit untuk diwujudkan di negara kita. Banyak hal. Banyak faktor.

Kalaupun disediakan fasilitas rumah singgah untuk mereka belajar melalui pendidikan non-formal, tidak semua anak jalanan berminat untuk datang. Tidak mudah mengajak mereka. Faktor psikologi si anak juga mengambil pengaruh besar loh.

Harapan di Hari Anak Nasional

Nah, di hari anak nasional ini, saya berharap pemerintah dapat menyediakan akses pendampingan psikologi untuk adik-adik anak jalanan ini.

Hidup di jalan itu keras. Untuk kembali ke bangku pendidikan tidak semudah datang ke sekolah. Bisa jadi mereka minder dengan teman-teman yang lain. Bisa juga mereka takut bolos ngamen, takut dimarahi bos premannya. Tak jarang mereka habis dipuli kalau setoran hariannya kurang.

Kalau sudah begini, ada baiknya untuk mereka dibujuk pergi dari rumah si preman. Diajak tinggal di rumah penampungan yang bersedia merawat mereka.

Rasanya rumah singgah saja kurang. Mereka juga butuh tempat tinggal permanen sebagai seorang anak. Rumah dimana mereka bisa pulang seusai belajar di sekolah. Rumah dimana mereka bisa belajar budi pekerti dan kasih sayang. Rumah dimana mereka bisa belajar nilai dan norma kehidupan yang sekiranya tidak diperoleh di sekolah.

Tingkatkan Kepekaan Sosial, Lakukan Sesuatu

Kalau saya punya duit yang cukup, ingin sekali rasanya membangun rumah penampungan bagi mereka. Bukan hanya sekedar tempat menampung. Tapi dirumah itu mereka bisa mendapatkan pendampingan secara psikologi. Juga dicarikan donator untuk support biaya pendidikan mereka sampai mereka kuliah.

Semoga, suatu hari nanti, impian saya bisa terwujud...

Note:
Photo credit: Jakarta Belum Bebas dari Anak Jalanan by viva.co.id

2 comments

  1. Nah, siapa lagi yang peduli kepada mereka, kalau bukan kita? Yang lainnya? Entahlah pada ke mana.

    ReplyDelete
  2. Rasanya, pemerintah juga mesti lebih "hadir"...

    ReplyDelete