7 Reasons Why I Travel!


Setahun belakangan saya jadi sering jalan kesana kemari. Bahasa kerennya traveling. Saya traveling bukan untuk ikut-ikutan sama orang-orang. Bukan juga untuk eksis di social media. Saya traveling untuk alasan yang positif. Yuk simak 7 alasan kenapa saya traveling!



#1 Mengumpulkan Memori Indah Untuk di Kenangan


Yes. Dari pada main ke mall terus, yah memori saya hanya seputar mall. Sayang kan sama waktu yang saya miliki. Tidak ada salahnya juga sih main ke mall, tapi akan lebih bermanfaat kalau saya pakai waktu yang ada untuk traveling.

Saat traveling, banyak hal menarik yang untuk saya kenang. Mulai dari yang pahit sampai yang manis. Nantinya bisa jadi cerita menarik untuk dibagikan pada sanak saudara, pasangan, dan anak cucu saya dimasa depan.

#2 Move On dari Masa Lalu

Banyak cara untuk move on. Salah satunya yah dengan traveling. Traveling bukan untuk melupakan sejenak masalah yang ada. Atau kata lainnya lari dari kenyataan.

Dengan traveling, bisa membantu saya berdamai dengan hati saya, berdamai dengan masalah yang ada. Saya pun bisa ikhlas menjalani keadaan yang baru. Bagaimana caranya? Traveling bisa buat kamu sadar bahwa banyak hal lain, masalah lain, yang jauh lebih penting untuk kamu pikirkan.

Saya pernah kehabisan tiket kereta Jogja-Banyuwangi. Waktu itu rencananya mau nyebrang ke Bali lewat Banyuwangi. Tapi atas kebodohan saya, saya tidak dapat tiket. Semua tiket, baik gerbong ekonomi dan bisnis semuanya sudah penuh dipesan orang. Harusnya saya pesan dari jauh-jauh hari, atau setibanya saya di Jogja.

Saya sempat pusing banget dan sempet bengong. Tiba-tiba saya kepikiran untuk coba naik bus saja. Alhasil, saya naik bus Jogja-Banyuwangi selama 17 jam. Ini perjalanan terlama saya menggunakan bus.

Saya secara otomatis jadi sadar sendiri kalau ada banyak hal yang perlu diprioritaskan dibandingkan masa lalu yang pahit. Saya jadinya masa lalunya sebagai pelajaran hidup, melangkah ke depan. Karena kita hidup untuk sekarang dan besok, bukan untuk kemarin.

#3 Perluas Networking

Saat traveling, saya bisa ketemu orang baru, yang beragam. Asalkan ramah, saya bisa kenalan sama orang baru. Saya bisa belajar banyak dari mereka.

Waktu ke Bali tahun 2016, saya ketemu Mas Ade. Beliau staff di resort tempat saya diving. Mas Ade ini ternyata web developer. Beliau cerita pengalaman dia mengolah beberapa web; baik milik pribadi maupun perusahaan. Sudah bertahun-tahun dia melakoni kerja sebagai web developer ini untuk menghidupi keluarganya. Pekerjaan ini juga membuat Mas Ade bisa flexible tinggal dimana saja.

Nah, saya jadi punya temen web developer yang berpengalaman kan?


#4 Perluas Sudut Pandang

Traveling itu bisa bantu saya melihat suatu hal dari perspective yang berbeda. Mulai dari sudut pandang budaya, ekonomi, sampai politik. Juga tidak ketinggalan masalah kuliner.

Dengan traveling, saya jadi tau bahwa makanan enak itu tidak selamanya mahal. Di salah satu trip saya ke Jogja, saya nebeng di kosan temen saya. Pagi-pagi, saya diajak sarapan soto dekat kosannya. Katanya sotonya itu juara banget.

Dan bener saja waktu pesanan kami datang, aromanya saja sudah menggoda. Saya cicipi, dan memang benar. Ini soto paling enak yang pernah saya cicipin. Bumbunya dan koyanya berasa banget. Lebih enak lagi karena santapan kali ini ditemani gorengan yang tidak biasa, ceker ayam. Ini sumpah enak banget.

Ketika hendak bayar, saya kaget. Ternyata harga soto yang enak banget itu cuma 7rb rupiah. Mana dapat makanan seenak itu dengan harga segitu di Jakarta. Bisa jadi dibandrol 30ribuan kali.

Jadi, tidak selamanya yang enak itu mahal kan? Keren ya Indonesia.

#5 Hunting Inspirasi Baru


Saya berkali-kali bolak balik Jogja dan Solo untuk satu hal, hunting batik. Selain hunting batik, saya juga hunting pola-pola unik yang bisa diterapkan di batik pesanan saya.

Kalau traveling ke luar negeri, saya manfaatkan untuk liat-liat gaya packaging (kemasan). Sebagai mahasiswa yang merangkap sebagai wirausaha pemula, saya butuh banyak referensi untuk kemasan jualan saya. Nah saat traveling keluar ini lah ajangnya.

Nih liat saja bentuk kemasan teh yang satu ini. Kemasannya berbentuk kotak pensil loh. Saya belum paham maksud dari designernya. Tapi kemasan ini jadi multifungsi yah. Kalau tehnya sudah habis, kemasanya tidak akan langsung dibuang. Bisa dipakai untuk menyimpan alat tulis atau barang-barang kecil lainnya. Inovatif kan?

#6 Recharge Energy


Manusia itu sering banget berasa bosan, exhausted, stress. Ini juga saya alami. Kuliah di jurusan DKV di salah satu kampus di Ibukota, bikin stress saya jadi double. Terlebih lagi saya ini tipe orang yang mudah bosenan.

Ada yang memilih meluangkan akhir pekannya untuk nonton film di bioskop, makan di restoran baru, cuci mata di mall, atau bahkan tidur seharian di kamar kosan. Kalau saya lebih milih traveling dong walau hanya ke tempat yang dekat-dekat karena keterbatasan waktunya.

Dengan traveling, saya bisa keluar dari lingkungan sehari-hari saya. Bertemu hal-hal baru diakhir pekan bisa bikin kepala saya jadi seger kembali. Alhasil, semangat sudah full kembali di hari Senin. Saya suka kasian sama temen-temen yang saya temui di hari senin. Wajah-wajahnya kebanyakan pada stress, lesu, lemah, mager. Beda dong sama saya yang semangatnya masih full.

#7 Biar Lebih Tahan Banting

Ini nih yang bikin saya seneng traveling. Saya ini badannya kurus, kecil, kelihatan lemah. Waktu kecil suka sakit-sakitan. Hampir tiap bulan saya silahturahmi sama dokter langganan keluarga saya. Ada saja virus yang bikin saya sakit.

Tapi karena traveling, saya jadi lebih tahan banting. Pain tolerance level saya meningkat tiap saya traveling. Naik bus selama 17 jam sudah bukan perkara besar bagi saya. Enggak ada tuh sekalipun saya muntah. Penyakit mabuk darat saya waktu kecil sudah hilang tuh.

Saya juga jadi bisa tidur dimana-mana. Sudah bukan tipe cewe yang ribet dalam perkara tidur. Sudah tidak milih-milih tempat mau tidur dimana. Asal bisa nyender, yah bisa tidur. Saya bisa tuh tidur sambil duduk di kursi kereta ekonomi yang posisinya tegak banget itu selama berjam-jam. Saya juga bisa tuh tidur di lantai masjid yang hanya beralaskan karpet. Kalau liat postur tubuh saya, pasti tidak akan percaya.

Baca juga : I TRAVEL AND HAD DONE 3 CRAZY THINGS

Nah buat para bunda dan ayah, kalau punya anak remaja sayang suka merengek dan kesannya rempong, suruh saja dia traveling. Siapa tau dia jadi lebih tahan banting juga sepulang traveling.

2 comments

  1. Aduhai memang asyikNya traveling ini. Perjalanan kami terlama adalah Jember-Purwokerto, sekitar 14 jam an dengan kereta. Itu rasanya duniaku berputar2 terus sampai esoknya. Eh... Bocah2 malah hepi. Wkwkwk

    ReplyDelete
  2. Travelling memang mengubah dunia menjadi indah ya mba...bahkan membuat badan mba...jd semakin kuat, yuk mba...lanjutkan Travelling ketempat berikut nya

    ReplyDelete